Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Minggu, 02 Juni 2024

KEKERASAN SEKSUAL

 BERKOLABORASI MELAWAN KEKERASAN SEKSUAL


Kekerasan seksual menjadi topik yang hangat di media, banyak sekali berita-berita yang bermunculan terkait dengan kekerasan seksual. Perlu diketahui bahwa kasus kekerasan seksual dapat merugikan bagi siapa saja yang menjadi korban kekerasan seksual ataupun pelecehan seksual. Korban akan rugi secara fisik, emosi, dan juga seecara prikologis. Indonesia sedang di gemparkan dengan banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi, tak mudah untuk menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat, oleh sebab itu sangat di butuhkan peran setiap konselor untuk bisa memberikan edukasi dan motivasi kepada setiap Remaja dan anak muda terkait perilaku beresiko pada Remaja yang bisa berdampak kepada kekerasan seksual. Kita berada di negara hukum, Indonesia. Siapapun melakukan sebuah Pelanggaran harus di hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Tercantum dalam Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 pada Pasal 28A-28J. Dapat dilihat dari pasal 28 di atas, bahwasanya sistem hukum Indonesia menentang kekerasan termasuk kekerasan seksual. Ada begitu banyak kekerasan seksual yang terjadi seperti pemerkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual. Perlu di ketahui oleh setiap individu bahwa kekerasan seksual tidak hanya terjadi di dalam sebuah hubungan yang intim, namun banyak terjadi dalam situasi-situasi yang berbeda, termasuk di perguruan tinggi, di sekolah, di tempat kerja, bahkan bisa terjadi secara terang-terangan, oleh sebab itu perlunya setiap individu untuk baik-baik menjaga diri. Komnas Perempuan memberikan pengertian mengenai pelecehan seksual, yaitu tindakan seksual melalui sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) telah menerbitkan permendikbud terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi atau yang kita kenal satgas PPKS. Isu kekerasan seksual di lingkungan kampus, khususnya di perguruan tinggi. Ini merupakan masalah serius di Indonesia, dengan Undang-Undang No 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang mendefinisikan kekerasan seksual. Ini merupakan langkah tepat yang di terbitkan oleh kemendikbudristek.Setiap sekolah juga telah memiliki pusat konseling Remaja ( PIK-R) dimana PIK-R merupakan sebuah wadah yang baik untuk para Remaja bisa mengenal setiap perilaku beresiko di usia remaja yang mengarah kepada kekerasan seksual dan bisa memberika pelayanan konseling, berbagi informasi, dan bisa memberikan rujukan-rujukan yang lebih sehat dan positif. Setiap perilaku beresiko yang di lakukan pasti ada dampak yang di rasakan oleh pihak korban Perlunya setiap kita mengenal dampak dari kekerasan seksual itu sendiri, bahwasannya terjadi kepada fisik,emosi,dan juga psikologi korban yang terkena kekerasan seksual. Apapun yang terjadi, kita harus berada di pihak korban, korban tidak bisa di salahkan dan kita perlu melakukan pendekatan kepada korban untuk bisa mengetahui kronologi yang sebenarnya, karena korban jika ada dalam situasi yang demikian, belum bisa terbuka untuk bercerita karna dampak yang di rasakan sangatlah besar pengaruhnya kepada fisik,emosional dan juga psikologinya, oleh sebab itu sebagai teman sebaya ataupun konselor ataupun teman dan sahabat, kita perlu menjadi ruang aman bagi korban. Dampak fisik yang di alami oleh korban kekerasan seksual bisa menyebabkan korban menjadi cedera secara serius seperti luka-luka ataupun infeksi menular seksual/IMS. Dampak emosional yang di alami oleh korban kekerasan seksual, korban bisa mengalami trauma dalam waktu yang lama, korban bisa depresi, cemas, dan bisa berdampak kepada gangguan stress pascara-trauma. Dampak psikologi yang di alami oleh korban kekerasan seksual bisa merusak harga diri dari korban sendiri, akan ada pandangan positif dan pandangan negatif dari masyarakat ataupun orang-orang di sekitar korban, hal tersebut membuat korban sulit untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya dan juga korban mengalami kesulitan dalam membangun interpersonal yang sehat dengan orang lain bahkan temannya sendiri. Dampak yang di alami oleh korban bisa juga terus meningkat sampai kepada dampak yang sangat besar, yaitu kematian,banyak berita yang meliput terkait orang— orang, korban kekerasan seksual yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, sangat di sayangkan jika korban melakukan hal yang demikian, oleh sebab itu sangat di butuhkan Sekelompok orang yang bisa berdiri di pihak korban untuk membantu,mengarahkan,dan melindungi korban serta menjadi ruang aman bagi korban, agar korban merasa bahwa masih ada orang yang berdiri di pihak nya Sehingga korban bisa merasa aman. Hal utama yang perlu kita lakukan adalah menjadi ruang aman, karena korban membutuhkan tempat yang nyaman untuk bisa melupakan perasaannya. Setiap dari kita perlu mengenal hal-hal yang mengarah kepada pelecehan seksual yang sering kita temukan.Pertama, adalah pelecehan gender, seperti yang kita ketahui bahwa permasalahan gender ini sering kali menjadi topik hangat di masyarakat untuk menggolong-golongkan bahkan menjatuhkan, menghina,membuat lelucon cabul yang merendahkan sala satu gender, tanpa di sadari bahwa hal tersebut termasuk dalam sebuah pelecehan seksual gender. Kedua, perilaku menggoda yang sering kali dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dimana hal tersebut merujuk kepada perbuatan seksual yang terus menerus hingga membuat korban merasa bahwa dirinya tidak nyaman dan merasa terintimidasi, hal ini banyak sekali di temukan namun sampai saat ini banyak korban yang lebih memilih diam di bandingkan menceritkan, tanpa di sadari bahwa ini termasuk dalam pelecehan verbal. Ketiga, penyuapan seksual yang di mulai dengan hal-hal yang kelihatannya halus, namun mengarah kepada aktivitas seksual, secara terang-terangan memberikan iming-imung ataupun janji kepada korban. Keempat, pemaksaan, kerap kali pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual ini merupakan Tindakan yang berujuk kepada ancaman bagi korban “jika kamu tidak mau berhubungan dengan saya, nyama mu menjadi taruhan”. “jika kamu tidak berhubungan dengan saya, akan saya viralkan fotomu” contoh-contoh kecil yang demikian bisa membuat korban merasa tidak nyaman dan mau tidak mau harus mengikuti apa yang di inginkan oleh pelaku untuk menutupi semua yang di katakana oleh pelaku, hal tersebut juga termasuk pemaksaan seksual atau ancaman yang di berikan kepada korban Apabila aktivitas seksual tidak dituruti korban.Kelima, Pelanggaran seksual yang banyak terjadi kepada perempuan dan anak, yaitu pelecehan seksual yang nyata dan menyentuh, yang dilakukan secara paksa oleh pelaku, misalkan di transportasi umum, di jalanan yang sepi, tempat-tempat sepi, bahkan terang-terangan di lakukan secara paksa bagian seksual dari korban. Pastinya untuk mengatasi kasus kekerasan seksual semestinya ada pencegahan yang harus dilakukan, harus dicegah terlebih dahulu kasus-kasus kekerasan seksual tersebut yang merugikan pihak korban dan keluarga serta dampak yang terjadi bisa bertahun-tahun. Perlunya Sex Education pendidikan seksual yang baik dapat membantu untuk mencegah kekerasan seksual , karna Sex Education bisa meningkatkan pemahaman mengenai Batasan batasan pribadi dan hak-hak setiap individu, dan Sex Education bukan saja di berikan kepada Remaja di sekolah menengah maupun kepada mahasiswa, namun kepada seluruh mayarakat yang masih minim terkait pendidikan seksual, agar setiap orang memiliki pemahaman dan pencerahan yang baik terkait Sex Education. Setiap masyarakat perlu di beritahukan tentang konsekuensi kekerasan seksual dan bagaimana untuk bisa mendukung korban. Perlu nya ada sebuah kampanye terkait kesadaran untuk bisa mengurangi stigmasasi yang sering kali di berikan kepada korban. Hukum di Indonesia sangat erat kaitannya dengan setiap kasus yang ada di Indonesia, Korban juga sering diberi stigma buruk oleh masyarakat bahwa korban bisa saja “menikmati” kekerasan seksual yang terjadi pada mereka. Ketika korban sudah berani mengadukan kekerasan seksual yang terjadi, tidak jarang pula apparat ataupun pihak berwajib tidak menanggapi aduan tersebut atau menganggap remeh aduan tersebut. Kekerasan seksual merupakan sebuah maalah yang sangat serius dan memrlukan perhatian dan Tindakan Bersama. Melalui pendidikan, kesadaran , dan juga hukum yang ketat di Indonesia serta peran aktif dari setiap anggota masyarakat, dan keluarga, kita dapat menuju masyarakat yang bebeas kekerasan seksual. Semua ini di lakukan untuk mendukung korban kekerasan seksual dan untuk sebuah pemilihan yang baik dari kekerasan seksual di Indonesia. Aturan hukum pidana yang telah dibuat, kurangmenunjukkan keberpihakan pada korban kekerasan seksual. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada langkah-langkah konkret seperti edukasi, penyusunan kebijakan yang kuat.


Penulis : Ronny Sanderson Sokoy Mahasiswa Binus University Jakarta jurusan Primary Teacher Education, lahir di Jayapura Provinsi Papua 21 Oktober 2000, anggota PIK-R Cempaka kamal dan anggota forum genre Jakarta barat. 

Jumat, 21 April 2023

SELAMAT ULANG TAHUN, BUM!



Selamat Ulang Tahun, Bum!

Hari ini adalah hari yang spesial bagi Bum. Kebanyakan manusia merayakannya dengan kue dan tiup lilin. Seharusnya hari ini menjadi hari yang membahagiakan. Namun, Bum terlihat sedang melamun tanpa mempedulikan sekitarnya. Terlihat raut wajahnya sangat lelah dan jiwanya sedang melayang ke masa-masa dimana dia sangat bangga menjadi satu-satunya planet yang memiliki pengisinya pada masa itu. Bumi memiliki dua sahabat, yaitu Bulan yang sering dipanggil dengan ‘Bul’ dan Bintang yang sering dipanggil dengan ‘Bin’. Mereka bertiga merupakan tiga serangkai yang sulit terpisahkan.
” Hari ini adalah hari kelahiranku, tapi aku bingung. Seharusnya aku senang atau sedih, sih? Ini sangatlah membingungkan!”. Seru Bum dalam hatinya.
“Hei, Bum!”. Seketika Bumi di kagetkan oleh kedua sahabat yang selalu berada di dekatnya.
“Selamat ulang tahun, Bum Bum tersayang!”. Ucap Bul bersama Bin yang ikut menerangi cahayanya menjadi yang paling terang.
“Yuhuuu selamat ulang tahun, Bumi!”. Ucap Bin.
Bumi pun terlihat tersenyum canggung.”Terima kasih, Bin dan Bul”.Namun, Bintang  merasa ada hal yang tidak beres di sini. Seharusnya  ulang tahun adalah hal yang menggembirakan.

Mereka pun merayakan ulang tahun tersebut dengan kecanggungan yang terus bertahan. Padahal, Bul sudah mencoba untuk melawak.
“Kamu tahu, Bum? Si Bin ini ternyata digemari banyak manusia. Sebab, dia baru saja menikah,”. Ucap Bul.
Bumi yang sedari tadi hanya melamun pun langsung membelalak. “Hah? Bin menikah dengan siapa?”.

Bintang mendengus pelan. “Maksudnya Bul adalah Hyun Bin. Si artis yang sering muncul di drama Korea itu,”.
“Kamu kan jenius, Bum. Gimana ceritanya kita menikah?”. Bulan meledek dan malas untuk lanjut berbicara karena fisik Bumi di sini, tapi jiwanya entah pergi kemana. Bulan sangat suka menjenguk kehidupan manusia dan melihat segalanya. Bahkan, dia pun seringkali bergosip kepada Bin yang sudah penat mendengar hal itu.

Waktu terus berjalan dan Bumi masih belum kembali menjadi ceria. Bulan dan Bintang pun  berunding untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi kepada sahabat mereka, Bum.

“Seharusnya kita sudah mengeluarkan jurus andalan kita, Bin. Kita bisa melihat isi hati Bum–”. Bulan pun menghentikan omongannya seakan lampu paling terang tiba-tiba muncul di atas kepalanya.

Tring!

“Aduh! Itu bukan ‘isi hati Bumi’. Aku terlalu sering ikut menonton drama yang ditonton manusia, nih!”. Bulan pun menjauhi Bintang sedikit dan berbicara dalam hati yang terdengar walau pelan.

“Sssstttt… Kalau kamu melihat Bulan ada di samping jendela saat kamu menonton, berarti aku sedang ikut nonton juga. Mumpung gratis,”.
Bintang pun memutar bola matanya. “Hei, Bul! Fokus!”.
“Iyaa iyaaa. Hmm kita  jadi detektif aja kali ya. Detektif Bul dan Bin. Kita bergerak secara diam-diam dan berpergian mendekati Bumi,”.
Bintang menanggapi pernyataan Bulan sambil ketawa terbahak-bahak. “Loh, kamu gak tau ya? Kalau sekarang saya adalah detektif. Detektif Bin Bin Bomm!”. Bintang sangat pede mengatakannya. Seandainya ada kacamata hitam, dia akan langsung menggunakannya.

Detektif Bin dan Bul beraksi. Detektif Bin terlihat mulai medekati Bumi.
“Aku sudah berusaha tapi aku tidak bisa melihat apapun di sini. Sulit bagiku untuk menembus asap yang sangat banyak.” Sahut Bintang yang menyesal kalau ia gagal membantu Bumi. Bintang pun sedih melihat bumi yang penuh dengan asap karena pembakaran hutan yang penuh dengan nyala api dan memerah.
Bintang mendengus lagi. “Ah! Menyebalkan sekali! Mereka tidak tahu itu dapat menyakiti Bumi? Bayangkan paru-parunya dibakar. Ihh! Masa tidak tahu sih kalau sumber pernapasan dibakar maka akan sulit untuk hidup lebih panjang!”. Bintang sangat geram dengan semua ini.

Keesokan harinya,  Bulan dan Bintang pun semakin cemas memikirkan keadaan bumi yang terus disakiti sehingga mereka bertekad mau membantu  Bumi dengan apa yang mereka bisa lakukan.
Bintang pun berekspetasi penuh dengan menghampiri Bulan dan berharap Bulan mempunyai siasat untuk membantu Bumi. “Sebenarnya, aku tahu apa yang dirasakan Bumi saat aku berkunjung ke sana.. Apa yaa yang bisa kita  lakukan?”.
Bulan pun menjawab,”Aku akan hilang dari langit dulu. Jika tidak ada perubahan apapun yang bisa membuat mereka sadar, maka sampai kapanpun hal itu tidak akan berhenti,”.

“Aku punya saran, Bul. Aku akan bilang saudara-saudaraku untuk tidak memperlihatkan diri kami selama seminggu juga,”.Sahut Bintang.

“Ide bagus,”. Kemudian mereka berencana untuk menjalankan misi mereka untuk membantu Bumi.
“Sudah tidak ada lagi manusia di bumi yang sayang  padaku. Mereka merusak aku dengan segala cara. Mereka mengotori tubuhku dengan sampah, membakar paru-paruku. Mereka sudah tidak peduli lagi!”. Sahut bumi yang  terus  menangis melihat tingkah laku manusia. Bumi berharap di usianya  yang semakin tua, manusia bisa menjaganya lebih baik.
“Hah? Ada apa, nih? Kok tiba-tiba Bintang menghilang dan Bulan pun hanya mengeluarkan sedikit cahaya untuk aku?”. Sahut Bumi yang panik melihat Bulan dan Bintang yang menghilang secara mendadak.
“Bul? Bin? kalian dimana? Apa yang kalian lakukan?” Bumi yang panik memanggil sahabat-sahabatnya.

Namun, akhirnya  Bumi paham dengan apa yang dilakukan Bulan dan Bintang.
Bulan dan Bintang memberi tanda belum ada perubahan juga dari manusia. Mereka pun meminta bantuan kepada benda-benda langit lainnya. Ada yang bertugas untuk menjatuhkan meteor, membuat hujan berhari-bari, dan sebagainya.
“Kami akan berhenti jika semua penduduk Bumi sadar bahwa ada kami yang selalu menjadi tamengnya,”.



Ronny Sanderson Sokoy

Kamis, 19 Januari 2023

BAHASA KAMORO

 

PERLUKAH BAHASA KAMORO DI REVITALISASI

Ronny Sanderson Sokoy*

 

 

Pada dasarnya, revitalisasi merupakan suatu upaya pelindungan bahasa daerah di Indonesia supaya bahasa daerah tersebut dapat terlindungi. Upaya pelindungan bahasa tertuang pula dalam (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia; dan (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 42 Tahun 2018 tentang Kebijakan Nasional Kebahasaan dan Kesastraan. Beberapa peraturan tersebut menjelaskan secara detail bahwa upaya pelindungan bahasa memiliki peran penting dalam menjaga aset kekayaan bangsa tak benda, mempertahankan identitas dan jati diri, serta memperkuat kebinekaan di Indonesia. Semua bahasa di Indonesia diharapkan dapat terlindungi dengan telah melewati rangkaian upaya pelindungan bahasa, mulai dari pemetaan bahasa hingga konservasi dan/atau revitalisasi sesuai dengan situasi, kondisi, dan karakteristik bahasa tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut, upaya revitalisasi menjadi ujung tombak keberlanjutan upaya pelindungan bahasa di daerah. Salah satu keluaran revitalisasi yang diharapkan dapat terus berkelanjutan adalah jumlah penutur muda yang bertambah. Meskipun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah melakukan berbagai upaya pelindungan dengan rangkaian kegiatan yang terbilang banyak dan panjang, tetapi keberlanjutan bahasa daerah tetap berada di tangan penutur bahasa daerah dan pemerintah daerah itu sendiri. Hal inilah yang menjadikan kegiatan revitalisasi bahasa perlu didukung adanya petunjuk teknis revitalisasi bahasa supaya memudahkan pelaksana pelindungan bahasa, terutama perevitalisasi melakukan kegiatan revitalisasi bahasa di Indonesia. Dengan begitu, kegiatan revitalisasi bahasa dapat berjalan optimal dengan koordinasi yang jelas dan terarah sesuai dengan peta jalan upaya pelindungan bahasa.

   Bahasa Kamoro adalah salah satu bahasa daerah di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Menurut sumber kepustakaan yang ada, bahasa Kamoro termasuk bahasa-bahasa Papua (Papuan Languages), yakni Filum Pegunungan Tengah (Trans New Guinea Phylum), yang dikelompokkan dalam Stok Tengah Tenggara (Central and South New Guinea Stock), di bawah keluarga bahasa Asmat-Kamoro (Wurm-Hattori, 1981).

            Berdasarkan laporan-laporan kebahasaan terdahulu, bahasa Kamoro disebut dengan berbagai nama yang berbeda-beda, misalnya bahasa Mimika, bahasa Lakahia, Nagramadu, Mukamuga, Kaokonau, Umari 2, Neferipi, Maswena. Sebutan-sebutan tersebut berdasarkan daerah pakai, kelompok subetnis, dan penyebutan dialek, baik oleh penuturnya maupun oleh peneliti dan orang dari luar.

Bahasa Kamoro dewasa ini penuturnya semakin berkurang,  yaitu  hanya kalangan tua yang secara alami populasinya akan terus menurun yang dapat berbahasa daerah, sedangkan kaum muda walaupun populasinya meningkat, tetapi tidak pernah bertambah jumlahnya sebagai penutur bahasa ibunya. Bahasa Kamoro dianggap kurang dapat memenuhi kebutuhan berkomunikasi di zaman globalisasi ini terutama pada komunitas yang semakin heterogen di Kabupaten Mimika. Melihat realitas yang ada, semakin banyak penutur bahasa daerah yang enggan menggunakan bahasa daerahnya, baik di rumah maupun dalam pergaulan seharihari. Akibat dari keengganan ini, ranah penggunaan bahasa daerah semakin menyempit.

Bahasa Kamoro kurang atau tidak lagi digunakan pada ranah keluarga, ranah agama, ranah lingkungan, dan ranah pertemanan sebagai bahasa pilihan dalam komunikasi seharihari karena berbagai alasan, seperti pengaruh globalisasi, ketidaksinambungan komunikasi jika berbahasa daerah, dan perkawinan campur. Generasi muda tidak tertarik menggunakan bahasa daerahnya karena pemakaiannya yang  terbatas   jika   dibandingkan  dengan  bahasa Indonesia. Kaum  muda  kurang  memiliki  upaya  untuk  mengerti  dan  memahami bahasa ibunya.

Faktafakta/gejala di atas terjadi karena desakan dan kalah bersaing dengan bahasa Indonesia Melayu Papua dan bahasa asing, termasuk bahasa kaum  migran,  ditambah  lagi  dengan  merosotnya  loyalitas  penutur  bahasa Kamoro terhadap bahasa ibunya, yang juga ditandai kemerosotan loyalitas terhadap budaya lokalnya. Berdasarkan fakta-fakta yang dipaparkan di atas, maka sudah seharusnya bahasa Kamoro perlu segera direvitalisasi agar bahasa Kamoro tidak punah suatu saat dan hanya tinggal kenangan saja.

Nimaome

Akuare Ndaata (mari belajar bahasa)

Tapare Mimika iwaoto

 (kami sayang Tanah Mimika)


Sumber foto : https://koropak.co.id/18414/hidup-nomaden-suku-kamoro-papua-lekat-dengan-3s

 

*) Jakarta, 1 November 2022. Mari kita dukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Papua!

*) Duta Bahasa Provinsi Papua 2019

Senin, 09 Januari 2023

PERSEBARAN BAHASA KAMORO

 

MENGENAL BAHASA KAMORO DAN PERSEBARANNYA

            Ronny Sanderson Sokoy*

 

Bahasa daerah di Indonesia terancam kepunahan akibat desakan berbagai faktor dari luar dan dari dalam bahasa daerah itu. peran dan fungsinya yang besar untuk  pembangunan di Indonesia, bahasa daerah perlu diperkuat melalui upaya revitalisasi agar terhindar dari kepunahan. Dengan berbagai upaya revitalisasi, penambahan daya bahasa daerah dapat dilakukan sehingga bahasa itu mampu bertahan. Kelestarian bahasa daerah perlu         dipertahankan karena dalam konteks sosial Indonesia bahasa daerah merupakan sumber pemerkaya dan pemberdaya bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional dan sumber hikmah budaya berkesinambungan, yang dapat mempertahankan keseimbangan sosial. Upaya revitalisasi yang dilakukan terhadap bahasa daerah tidak dapat disamakan dengan upaya yang lazim dilakukan di berbagai negara, tetapi disesuaikan dengan kebijakan pemerintah untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Revitalisasi bahasa  daerah dikelompokkan ke dalam tiga upaya, yakni pelindungan, pengembangan, dan pembinaan bahasa daerah.

Revitalisasi merupakan proses penambahan daya (vitality) bahasa yang terancam kemusnahan dengan tujuan agar bahasa itu memenuhi fungsinya untuk komunitas penutur (Grenoble dan Whaley 2006: 7-21). Penambahan daya bahasa mencakupi upaya pelindungan dan pengembangan bahasa serta pembinaan penutur bahasa. Lazimnya, upaya penguatan sumber daya bahasa terkait dengan ancaman kepunahan bahasa karena penutur bahasa (mulai)                 meninggalkan bahasa itu. Kenyataan menunjukkan bahwa bahasa daerah di Indonesia dicuaikan dan ditinggalkan penuturnya karena bahasa lain yang lebih luas daya jangkau komunikasinya (language of wider communicaion) dapat menggantikan bahasa itu dalam berbagai ranah (domain) penggunaan bahasa untuk mencapai peluang sosial dan ekonomi yang                       lebih luas. Penyesuaian dan perpindahan ke bahasa dengan komunikasi lebih luas itu terjadi karena berbagai faktor luar dan dalam bahasa. Untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah diperlukan upaya revitalisasi. Upaya revitalisasi ini bervariasi dan berlangsung sejalan dan sesuai dengan kebijakan di dalam masyarakat atau suatu negara. Di Indonesia kebijakan bahasa mencakupi kebijakan atas bahasa daerah, bahasa Indonesia sebagai           bahasa nasional, dan bahasa asing.

Bahasa daerah perlu diberdayakaan karena bahasa daerah  yang menjadi bahasa ibu sebagian besar penduduk Indonesia dan sumber pemerkaya dan pemberdaya bahasa Indonesia, terancam punah. Bahasa Kamoro adalah salah satu bahasa daerah di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Menurut sumber kepustakaan yang ada, bahasa Kamoro termasuk bahasa-bahasa Papua (Papuan Languages), yakni Filum Pegunungan Tengah (Trans New Guinea Phylum), yang dikelompokkan dalam Stok Tengah Tenggara (Central and South New Guinea Stock), di bawah keluarga bahasa Asmat-Kamoro (Wurm-Hattori, 1981).    Berdasarkan laporan-laporan kebahasaan terdahulu, bahasa Kamoro disebut dengan berbagai nama yang berbeda-beda, misalnya bahasa Mimika, bahasa Lakahia, Nagramadu, Mukamuga, Kaokonau, Umari 2, Neferipi, Maswena. Sebutan-sebutan tersebut berdasarkan daerah pakai, kelompok subetnis, dan penyebutan dialek, baik oleh penuturnya maupun oleh peneliti dan orang dari luar.      Daerah pakai bahasa Kamoro cukup luas di wilayah pantai selatan, yakni mulai Sungai Opa (134o 45’ Bujur Timur) ke Sungai Karumuga (137o 5’ Bujur Timur). Ke arah selatan, bahasa Kamoro terdapat di Teluk Etna sampai Sungai Mukamuga (Silzer, 1991). Wilayah ini termasuk Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Dari 12 distrik di Kabupaten Mimika, delapan distrik berbahasa Kamoro dengan berbagai dialek. Artinya, mungkin saja dalam kampung-kampung tertentu pada setiap distrik itu penuturnya menggunakan bahasa lain, tetapi secara umum pemakai bahasa Kamoro lebih dominan dalam delapan distrik tersebut. Dari delapan distrik tersebut, satu distrik yang sudah dominan bahasa Melayu Papua adalah Distrik Mimika Baru karena sudah termasuk wilayah perkotaan. Deskripsi ini diambil dari lima kampung dengan dua ragam. Ragam pertama,  yaitu Kampung Ayuka dari Distrik Mimika Timur Jauh dan Tipuka dari Distrik Mimika Timur. Ragam kedua adalah Kampung Koperapoka, Nawaripi, dan Nayaro dari Distrik Mimika Baru. Lima kampung ini memiliki satu badan yang disebut Yayasan Yu Amako, yang mengusahakan deskripsi struktur bahasa Kamoro yang dipakai di lima kampung itu. 

Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa bahasa Kamoro terdapat pada delapan distrik di Kabupaten Mimika. Dengan wilayah pakai yang cukup luas, sudah tentu bahasa Kamoro cukup banyak variasi dialektalnya. Namun, sampai saat ini belum pernah dibuat pemetaan variasi ragam-ragam bahasa Kamoro itu sehingga belum diketahui secara pasti jumlah dialek dan subdialek.   Berdasarkan sumber-sumber kepustakaan terdahulu, beberapa penulis menyebutkan jumlah dialek bahasa Kamoro. Orang pertama adalah Drabe (1953), yang menyatakan bahwa bahasa Kamoro memiliki enam dialek, yaitu dialek Westelijk, Tarja, Midden, Kamoro, Wania, dan Mukumuga. Jumlah penutur waktu itu disebutnya, tetapi wilayah pakai tidak dirinci dengan jelas. Pendapat lain dikemukakan oleh Purba (2000) bahwa bahasa Kamoro memiliki enam dialek tetapi berbeda penyebutan namanya dengan penulis terdahulu. Dialek-dialek yang disebutkan Purba adalah dialek Pantai, Koprapoka, Wania, Potoy-Buru, Hiripau, dan Iwaka. Nama yang sama dalam kedua laporan di atas adalah Wania. Tidak dijelaskan pula wilayah pakai setiap dialek dengan baik.  Perlu diketahui bahwa dalam ilmu dialek yang disebut dialektologi, variasi ragam bahasa biasanya diperhitungkan berdasarkan jarak fonologis dan leksikon dengan rumus dialektometri (Seguy, 1973). Berdasarkan perhitungan dialektometri itu, variasi bahasa dapat dipilah dalam lima tingkatan, yaitu beda bahasa, beda dialek, beda subdialek, beda wicara, dan tidak beda. Persentase perhitungan dialektometri di Indonesia telah dipakai oleh Ayatrohaedi (1979, 1985) dan telah disarankan perbaikannya oleh Lauder (1993). Saran berikut yang diusulkan Fautngil (2008) untuk bahasa-bahasa di Papua sebagai berikut. Tingkat beda bahasa 80% ke atas, beda dialek 60%-79%, beda subdialek 30%-59%, beda wicara 20%-29%, dan tidak beda antara 0-20%.


Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5833409/nuansa-magis-di-balik-ukiran-eksotis-suku-kamoro-papua

 

*) Jakarta, 9 Januari 2023 . Mari kita dukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Papua!

 *) Duta Bahasa Provinsi Papua 2019

 

Selasa, 18 Oktober 2022

PERAN GENERASI MUDA PAPUA DALAM PELESTARIAN BAHASA DAERAH*)

 

PERAN GENERASI MUDA PAPUA DALAM PELESTARIAN BAHASA DAERAH*)

Ronny Sanderson Sokoy**)

 

 

Selain budaya, bahasa daerah bisa dikatakan sebagai identitas kita. Orang akan tahu dari mana suku atau asal kita dari bahasa yang kita tuturkan. Jika bahasa daerah kita punah, secara otomatis kita kehilangan jati diri kita. Oleh sebab itu, saya ingin mengajak generasi muda Papua, mari kita berperan aktif dalam pelestariaan bahasa daerah! Mari mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah Papua Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Papua. Pelestarian bahasa daerah di kalangan generasi muda sangat penting. Untuk itu, sangat diharapkan keterlibatan kita, khususnya anak muda Papua untuk ikut mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah Papua.

Bahasa sudah menjadi ciri khas suku bangsa, khususnya di Papua karena memiliki banyak suku dan pulau, adat istiadat dan sebagainya. Tanpa disadari, banyak sekali bahasa daerah di Papua yang dituturkan oleh berbagai macam suku yang ada. Balai Bahasa Provinsi Papua mencatat bahwa terdapat 428 bahasa daerah di tanah Papua. Bahasa daerah harus dilestarikan oleh setiap penuturnya. Siapa penutur nya ? penutur nya adalah mereka orang asli papua yang memiliki marga, yang memiliki suku, yang tinggal di pesisir pantai, di pegunungan, di lembah, dan di danau, merekalah penutur nya.

Saya adalah anak suku Sentani, setidaknya saya harus bisa berbahasa sentani, tidak dituntut langsung fasih, tetapi jika kita ingin lebih fasih lagi, kita bisa terus belajar, belajar, dan belajar. Tempat paling nyaman untuk kita melatih diri kita agar lebih fasih dan percaya diri ketika berbahasa daerah adalah di tengah-tengah keluarga. Karena di dalam keluarga kita sangat terbantu apalagi jika kita ingin mendalami apa yang sudah menjadi kewajiban kita, saya yakin bahwa keluarga kita khusus nya orang tua kita akan mendukung penuh jika kita mau belajar sekaligus melestarikan Bahasa “sebagai anak anak asli papua harus dong bisa berbahasa daerah” hanya lewat Bahasa orang akan tau dari mana kita berasal. “Ronny, rene foi, makese” (Ronny, selamat pagi Mau kemana?) kita berbicara demikian orang akan tau, oh dia anak sentani,

Namun dalam beberapa tahun mendatang beberapa Bahasa daerah di papua terancam akan punah. Kepunahan ini juga karena ada beberapa faktor dimana orang tua tidak lagi mengajarkan Bahasa daerah kepada anaknya, pernikahan dengan suku lain, dan pengaruh budaya luar yang mungkin juga menjadi pemicu anak-anak muda malu untuk menggunakan Bahasa itu sendiri, bahkan banyak yang gengsi juga  untuk belajar dan menggunakan Bahasa daerah nya sendiri.

Zaman yang semakin canggih dan pengaruh budaya luar yang masuk di Indonesia sekarang, membuat anak-anak, khususnya anak muda, merasa bahwa bahasa daerah sudah tidak penting lagi. Mereka mengatakan bahwa saya mau belajar bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Ibrani, Bahasa inggris, dan lain sebagainya. Boleh saja kita mempelajari banyak bahasa, tetapi satu yang perlu kita ingat bahwa bahasa daerah adalah jati diri kita.dan harus Kembali diri kita masing-masing dengan suku, dan budaya yang kita miliki kita perlu bersyukur kepada Tuhan karena dengan tanah papua bisa kaya akan suku, budaya, dan Bahasa.

Saya sedikit berbagi cerita bahwa saya pernah bertanya kepada teman saya yang berasal dari Jayapura. Saya bertanya kepadanya, apa yang membuat kamu tidak suka dan malu untuk berbicara dengan bahasamu?

Dia menjawab, “Ketika saya berbicara menggunakan bahasa daerah, saya akan terlihat kampungan di depan teman-teman saya, hal ini yang membuat saya malu untuk melestarikan bahasa daerah saya sendiri.”

Nah, stigma seperti ini yang harus kita luruskan. Kita harus bangga ketika kita berbicara menggunakan bahasa daerah kita. Jangan sampai kita salah gunakan bahasa daerah itu sendiri, ada saat-saatnya untuk kita menggunakannya. Dari jawaban yang diucapkan teman saya, saya bisa menarik sedikit kesimpulan bahwa hal ini yang banyak terjadi di kalangan anak muda. Ungkapan “saya malu”, “saya tidak percaya diri”, ada saatnya kita berbicara dengan menggunakan bahasa daerah kita. Jadi tidak perlu takut, tidak perlu malu, dan harus percaya diri.

Bagaimana melestarikan bahasa daerah itu sendiri? Ada banyak aspek, seperti yang sudah perna di laksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi papua mengenai sosialisasi penggunaan Bahasa daerah yang ada di Papua, dan masih banyak kegiatan kegiatan berkaitan dengan sastra daerah yang sudah di buat oleh Balai Bahasa Provinsi Papua

Dan satu hal yang paling penting dan bisa di katakana lebih mudah yaitu  dalam berkomunikasi, karena Bahasa itu harus di ungkapkan, harus di komunikasikan dan cara paling cepat untuk kitab isa fasih berbahasa khusus nya Bahasa daerah kita masing-masing adalah bersama keluarga, karena di situlah kita bisa banyak melatih diri kita untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa daerah kita. Tidak harus langsung fasih, tahap demi tahap pasti kitab isa dari keluarga kita mungkin bisa sering menggunakan bahasa daerah agar Bahasa itu terus dilestarikan, dari orang tua kepada kita anak-anak dan sebagai anak muda Papua juga kita harus turut terlibat dalam upacara adat yang di lakukan baik di dalam keluarga, dan kampung jika hal ini bisa menjadi perhatian anak muda sekarang, saya yakin bahwa dengan kita cinta akan budaya kita, pasti kita akan cinta dengan Bahasa daerah kita. Oleh karena itu, banyak pelajaran yang kita dapatkan mengenai suku, budaya, dan yang lebih penting adalah bahasa. Sebagai kesimpulan, saya mengajak seluruh masyarakat Papua. Pace, Mace, Kaka, Ade, mari tong sama-sama lestarikan tong pu bahasa daerah! Kalau bukan tong,

siapa lagi dan kalau bukan sekarang, kapan lagi? Semua itu dimulai dari tong pu diri sendiri.

 

 

 

*) Jakarta, 19 Oktober 2022. Mari kita dukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Papua!

**) Duta Bahasa Papua Favorit Tahun 2019







Selasa, 29 Maret 2022

Peran anak muda dalam pelestarian budaya

Hallo Sobat Muda 
Perkenalkan Saya Ronny Sanderson Sokoy dan saat ini saya menempuh pendidikan sebagai mahasiswa aktif di Binus University Jakarta. Saya akan menyampaikan sedikit pendapat saya mengenai  “Peran Anak Muda dalam Pelestarian Budaya”
Berbicara mengenai “Peran anak muda dalam pelestarian budaya”.Kita tahu bersama bahwa Indonesia dikenal dengan negara kepulauan yang artinya memiliki banyak pulau, itu berarti kaya akan suku, bangsa, dan budaya. keberagaman budaya menjadi satu identitas yang berharga untuk bangsa Indonesia, karena budaya mengandung ciri khas unik dan nilai-nilai penting dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu, keragaman budaya juga mampu memelihara kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. keberagaman ini merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak ditiru oleh bangsa lain. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus terus menghargai dan melestarikan budaya bangsa, tujuannya agar tidak luntur dan hilang serta dapat diwariskan bagi generasi mendatang. Oleh sebab itu, kita sebagai generasi muda harus ikut serta dalam pelestarian budaya.
Bagaimana peran kita sebagai anak muda dalam melestarikan budaya? yaitu dengan cara: mempelajari dan melestarikan kebudayaan dari daerah kita sendiri, misalkan mengikuti upacara-upacara kebudayaan, mempelajari tari-tarian tradisional, musik-musik tradisional, pakaian daerah,dl Menerapkaan budaya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya: menggunakan bahasa lokal atau bahasa Ibu dalam berkomunikasi di rumah bersama keluarga,mengenalkan dan mempromosikan budaya baik secara nasional maupun internasional.Sebagai generasi muda kita harus yakin bahwa kita bisa mempelajari, menerapkan, melestarikan, dan mempromosikan budaya bangsa kita di dalam dan di luar negeri.saya mengajak kita semua sebagai generasi muda, menjadi agen perubahan untuk tetap berkontribusi dalam pelestarian budaya di Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Budaya adalah jadi diri kita, ketika kita kehilangan budaya itu berarti kita kehilangan jati diri kita.
#Kenali budayamu untuk bisa mencintai budayamu, serta hargailah budaya orang lain#Salam Budaya#Salam Generasi muda
“Bhineka Tunggal Ika” Berbeda-beda namun tetap satu, Satu bangsa Indonesia.
Terima Kasih



Salah satu foto pribadi saya waktu ikut memeriahkan HUT RI ke 76 
dengan menggunakan pakaian adat papua 
di bukit tungkuwiri doyo lama kabupaten jayapura


foto bersama kedua perwakilan Duta bahasa provinsi papua dan provinsi papua barat 
dalam mengikuti pemilihan Duta bahasa nasional 2021 di Hotel mercure ancol Jakarta ini  bukti kecintaan mereka akan pakaian adat papua dari wilayah tabi


Foto waktu selesai tampil dalam pertemuan guru sejarah se indonesia di hotel shangrila surabaya dengan menggunakan pakaian adat untuk mengisi acara,saya bangga karena bisa menggunakan pakaian adat papua. dari wilayah tabi



KEKERASAN SEKSUAL

 BERKOLABORASI MELAWAN KEKERASAN SEKSUAL Kekerasan seksual menjadi topik yang hangat di media, banyak sekali berita-berita yang bermunculan...