Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selasa, 18 Oktober 2022

PERAN GENERASI MUDA PAPUA DALAM PELESTARIAN BAHASA DAERAH*)

 

PERAN GENERASI MUDA PAPUA DALAM PELESTARIAN BAHASA DAERAH*)

Ronny Sanderson Sokoy**)

 

 

Selain budaya, bahasa daerah bisa dikatakan sebagai identitas kita. Orang akan tahu dari mana suku atau asal kita dari bahasa yang kita tuturkan. Jika bahasa daerah kita punah, secara otomatis kita kehilangan jati diri kita. Oleh sebab itu, saya ingin mengajak generasi muda Papua, mari kita berperan aktif dalam pelestariaan bahasa daerah! Mari mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah Papua Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Papua. Pelestarian bahasa daerah di kalangan generasi muda sangat penting. Untuk itu, sangat diharapkan keterlibatan kita, khususnya anak muda Papua untuk ikut mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah Papua.

Bahasa sudah menjadi ciri khas suku bangsa, khususnya di Papua karena memiliki banyak suku dan pulau, adat istiadat dan sebagainya. Tanpa disadari, banyak sekali bahasa daerah di Papua yang dituturkan oleh berbagai macam suku yang ada. Balai Bahasa Provinsi Papua mencatat bahwa terdapat 428 bahasa daerah di tanah Papua. Bahasa daerah harus dilestarikan oleh setiap penuturnya. Siapa penutur nya ? penutur nya adalah mereka orang asli papua yang memiliki marga, yang memiliki suku, yang tinggal di pesisir pantai, di pegunungan, di lembah, dan di danau, merekalah penutur nya.

Saya adalah anak suku Sentani, setidaknya saya harus bisa berbahasa sentani, tidak dituntut langsung fasih, tetapi jika kita ingin lebih fasih lagi, kita bisa terus belajar, belajar, dan belajar. Tempat paling nyaman untuk kita melatih diri kita agar lebih fasih dan percaya diri ketika berbahasa daerah adalah di tengah-tengah keluarga. Karena di dalam keluarga kita sangat terbantu apalagi jika kita ingin mendalami apa yang sudah menjadi kewajiban kita, saya yakin bahwa keluarga kita khusus nya orang tua kita akan mendukung penuh jika kita mau belajar sekaligus melestarikan Bahasa “sebagai anak anak asli papua harus dong bisa berbahasa daerah” hanya lewat Bahasa orang akan tau dari mana kita berasal. “Ronny, rene foi, makese” (Ronny, selamat pagi Mau kemana?) kita berbicara demikian orang akan tau, oh dia anak sentani,

Namun dalam beberapa tahun mendatang beberapa Bahasa daerah di papua terancam akan punah. Kepunahan ini juga karena ada beberapa faktor dimana orang tua tidak lagi mengajarkan Bahasa daerah kepada anaknya, pernikahan dengan suku lain, dan pengaruh budaya luar yang mungkin juga menjadi pemicu anak-anak muda malu untuk menggunakan Bahasa itu sendiri, bahkan banyak yang gengsi juga  untuk belajar dan menggunakan Bahasa daerah nya sendiri.

Zaman yang semakin canggih dan pengaruh budaya luar yang masuk di Indonesia sekarang, membuat anak-anak, khususnya anak muda, merasa bahwa bahasa daerah sudah tidak penting lagi. Mereka mengatakan bahwa saya mau belajar bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Ibrani, Bahasa inggris, dan lain sebagainya. Boleh saja kita mempelajari banyak bahasa, tetapi satu yang perlu kita ingat bahwa bahasa daerah adalah jati diri kita.dan harus Kembali diri kita masing-masing dengan suku, dan budaya yang kita miliki kita perlu bersyukur kepada Tuhan karena dengan tanah papua bisa kaya akan suku, budaya, dan Bahasa.

Saya sedikit berbagi cerita bahwa saya pernah bertanya kepada teman saya yang berasal dari Jayapura. Saya bertanya kepadanya, apa yang membuat kamu tidak suka dan malu untuk berbicara dengan bahasamu?

Dia menjawab, “Ketika saya berbicara menggunakan bahasa daerah, saya akan terlihat kampungan di depan teman-teman saya, hal ini yang membuat saya malu untuk melestarikan bahasa daerah saya sendiri.”

Nah, stigma seperti ini yang harus kita luruskan. Kita harus bangga ketika kita berbicara menggunakan bahasa daerah kita. Jangan sampai kita salah gunakan bahasa daerah itu sendiri, ada saat-saatnya untuk kita menggunakannya. Dari jawaban yang diucapkan teman saya, saya bisa menarik sedikit kesimpulan bahwa hal ini yang banyak terjadi di kalangan anak muda. Ungkapan “saya malu”, “saya tidak percaya diri”, ada saatnya kita berbicara dengan menggunakan bahasa daerah kita. Jadi tidak perlu takut, tidak perlu malu, dan harus percaya diri.

Bagaimana melestarikan bahasa daerah itu sendiri? Ada banyak aspek, seperti yang sudah perna di laksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi papua mengenai sosialisasi penggunaan Bahasa daerah yang ada di Papua, dan masih banyak kegiatan kegiatan berkaitan dengan sastra daerah yang sudah di buat oleh Balai Bahasa Provinsi Papua

Dan satu hal yang paling penting dan bisa di katakana lebih mudah yaitu  dalam berkomunikasi, karena Bahasa itu harus di ungkapkan, harus di komunikasikan dan cara paling cepat untuk kitab isa fasih berbahasa khusus nya Bahasa daerah kita masing-masing adalah bersama keluarga, karena di situlah kita bisa banyak melatih diri kita untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa daerah kita. Tidak harus langsung fasih, tahap demi tahap pasti kitab isa dari keluarga kita mungkin bisa sering menggunakan bahasa daerah agar Bahasa itu terus dilestarikan, dari orang tua kepada kita anak-anak dan sebagai anak muda Papua juga kita harus turut terlibat dalam upacara adat yang di lakukan baik di dalam keluarga, dan kampung jika hal ini bisa menjadi perhatian anak muda sekarang, saya yakin bahwa dengan kita cinta akan budaya kita, pasti kita akan cinta dengan Bahasa daerah kita. Oleh karena itu, banyak pelajaran yang kita dapatkan mengenai suku, budaya, dan yang lebih penting adalah bahasa. Sebagai kesimpulan, saya mengajak seluruh masyarakat Papua. Pace, Mace, Kaka, Ade, mari tong sama-sama lestarikan tong pu bahasa daerah! Kalau bukan tong,

siapa lagi dan kalau bukan sekarang, kapan lagi? Semua itu dimulai dari tong pu diri sendiri.

 

 

 

*) Jakarta, 19 Oktober 2022. Mari kita dukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Papua!

**) Duta Bahasa Papua Favorit Tahun 2019







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKERASAN SEKSUAL

 BERKOLABORASI MELAWAN KEKERASAN SEKSUAL Kekerasan seksual menjadi topik yang hangat di media, banyak sekali berita-berita yang bermunculan...